Abstrak
Brotowali (Tinospora crispa) sudah tidak asing lagi
bagi sebagian besar masyarakat Indonesia karena rasa pahitnya yang khas.
Brotowali merupakan salah satu dari sekian banyak tanaman Indonesia yang
berkhasiat sebagai obat. Bagian batangnya banyak dimanfaatkan sebagai obat
penyakit diabetes mellitus. Sifat antidiabetik yang terkandung didalamnya
inilah yang digunakan sebagai obat penyembuh diabetes mellitus
Kata Kunci
: Brotowali dan Diabetes Mellitus
Pendahuluan
Diabetes mellitus merupakan suatu penyakit
metabolisme kabohidrat yang disebabkan oleh terganggunya fungsi pankreas untuk
menghasilkan insulin dalam jumlah yang diperlukan. Diabetes mellitus dapat
dikatakan sebagai penyakit yang mematikan. Banyak orang
yang masih menganggap penyakit diabetes merupakan penyakit orang tua atau
penyakit yang hanya timbul karena faktor keturunan. Padahal, setiap orang dapat
mengidap diabetes, baik tua maupun muda.
Menurut
data WHO, Indonesia menempati urutan ke-4 terbesar dalam jumlah penderita
Diabetes Mellitus di dunia. Pada tahun 2000 yang lalu saja, terdapat sekitar
5,6 juta penduduk Indonesia yang mengidap diabetes. Namun, pada tahun 2006
diperkirakan jumlah penderita diabetes di Indonesia meningkat tajam menjadi 14
juta orang, dimana baru 50 persen yang sadar mengidapnya dan di antara mereka
baru sekitar 30 persen yang datang berobat teratur. (Santosa.2012)
Data
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007 menunjukkan diabetes merupakan penyebab
kematian nomor 6 dari seluruh kematian pada semua kelompok umur. Sementara
prevalensi diabetes di daerah perkotaan sebanyak 5,7%, 73% penderita yang tidak
terdiagnosa dan mengonsumsi obat, serta prevalensi toleransi glukosa terganggu
adalah 10,2%. Karena itu, kata Tjandra, pengendalian penyakit ini perlu
dilakukan dengan sungguh,komprehensif dan integritas melalui pendekatan
continuum care. (Raharja.2012)
Tidak
perlu khawatir dengan adanya penyakit diabetes mellitus, karena saat ini banyak
pengobatan yang dapat menyembuhkan diabetes mellitus, baik secara medis ataupun
menggunakan pengobatan secara herbal. Salah satu obat herbal yang dapat
digunakan adalah dengan menggunakan brotowali.
Memang harus diakui brotowali (Tinospora crispa)
rasanya pahit. Walaupun
demikian, brotowali
memiliki manfaat untuk mengobati berbagai penyakit.
Brotowali yang berasa pahit
mempunyai khasiat sebagai obat. Penyakit akibat kadar gula tinggi atau diabetes
mellitus dapat disembuhkan dengan menggunakan brotowali. Dengan beberapa alasan diatas maka
penulis membuat sebuah artikel dengan judul “
Pemanfaatan Brotowali Si Pahit Penyembuh Diabetes Mellitus.”
PEMBAHASAN
1.
Diabetes
Mellitus
A. Definisi
Dibetes mellitus adalah
suatu jenis penyakit yang disebabkan menurunnya hormon insulin yang diproduksi
oleh kelenjar pankreas. Penurunan hormon ini mengakibatkan seluruh gula
(glukosa) yang dikonsumsi tubuh tidak dapat diproses secara sempurna, sehingga
kadar glukosa di dalam tubuh akan meningkat. Gula yang meliputi polisakarida,
oligosakarida, disakarida, dan monosakarida merupakan sumber tenaga yang
menunjang keseluruh aktifitas manusia. Seluruh gula ini akan diproses menjadi
tenaga oleh hormon insulin tersebut. Karenanya, penderita diabetes mellitus
biasanya akan mengalami lesu, kurang tenaga, selalu merasa haus, sering buang
air kecil, dan penglihatan menjadi kabur. Gejala lain akibat adanya kadar
glukosa yang terlalu tinggi akan terjadi ateroma sebagai penyebab awal penyakit
jantung koroner. (Utami, 2003:1)
Pada
dasarnya, diabetes mellitus merupakan penyakit kelainan metabolisme yang
disebabkan kurangnya hormon insulin. Hormon insulin dihasilkan oleh sekelompok
sel beta pankreas dan sangat berperan dalam metabolisme glukosa bagi sel tubuh.
Kadar glukosa darah yang tinggi dalam tubuh diabetes mellitus tidak bisa
diserap semua dan tidak mengalami metabolisme dalam sel. Akibatnya penderita
akan kekurangan energi sehingga penderita mudah lelah dan berat badan teus
menurun. Kadar glukosa yang berlebih tersebut dikeluarkan melalui ginjal dan
dikeluarkan bersama urin. Gula bersifat menarik air, sehingga penderita banyak
mengeluarkan urin dan selalu merasa kehausan.
Sekitar
tahun 1960, diabetes mellitus diartikan sebagai penyakit metabolisme yang
dimasukkan ke dalam kelompok gula darah yang melebihi batas normal atau hiperglikemia (lebih dari 100 mg/l).
Karena itu, diabetes mellitus disebut sebagai penyakit gula. Adanya gula di
dalam air seni (glukosuria) menyebabkan diabetes mellitus disebut penyakit
kencing manis. Kedua hal ini merupakan akibat ketidakmampuan sel mempergunakan
karbohidrat untuk menghasilkan tenaga atau energi. Saat ini, diabetes mellitus
tidak hanya dianggap sebagai gangguan metabolisme karbohidrat, tetapi juga
menyangkut metabolisme protein dan lemak yang diikuti dengan komplikasi yang
bersifat menahun (kronis) terutama terjadi pada struktur dan fungsi pembuluh
darah. Jika penyakit ini dibiarkan begitu saja akan menimbulkan berbagai komplikasi
yang cukup fatal, seperti penyakit jantung, ginjal, kebutaan, amputasi, dan aterosklerosis.
Diabetes
mellitus sering disebut juga the great imitator, karena penyakit ini dapat
menyerang semua organ tubuh dan menimbulkan berbagai macam keluhan. Diabetes
mellitus timbul secar perlahan-lahan sehingga penderita tidak menyadari adanya
perubahan seperti minum menjadi lebih banyak, buang air kecil lebih sering,
atau berat badan menurun. Gejala ini berlangsung cukup lama dan biasanya tidak
diperhatikan, hingga orang tersebut pergi ke dokter dan memeriksa kadar
glukosanya. (Utami, 2003 : 2)
Ada
beberapa ramuan tradisional yang dapat dimanfaatkan oleh penderita diabetes
mellitus yang tergolong ringan, sebagai obat penunjang obat modern pada kasus
diabetes mellitus yang sulit turun dengan obat modern, atau sebagai obat
pengganti obat modern karena adanya efek samping titik penggunaan obat
tradisional harus dengan pengawasan tenaga kesehatan melalui konsultasi,
pemeriksaan fisik, maupun pemeriksaan laboratorium.
B. Penyebab
Penyebab diabetes mellitus adalah
kurangnya produksi dan ketersediaan insulin dalam tubuh atau terjadinya
gangguan fungsi insulin, yang sebenarnya jumlahnya cukup. Kekurangan insulin
disebabkan terjadinya kerusakan sebagian kecil atau sebagian besar sel-sel beta
pulau langerhans dalam keenjar pankreas yang berfungsi menghasilkan insulin.
(Utami, 2003 : 5)
Penyakit
diabetes mellitus dapat dialami setiap orang sebagai akibat kelainan kelenjar
pankreas atau kelebihan berat badan. Kedua hal tersebut sangat erat kaitannya
dengan proses metabolisme dalam tubuh. Pada kelompok usila penyakit diabetes
mellitus ini biasanya disebabkan oleh kelebihan berat badan, karena konsumsi
sehari-hari yang relatif tetap, sedangkan kegiatan fisik banyak berkurang. Akibatnya,
terjadi penumpukan kalori dalam tubuh yang berbentuk lemak. Karena itu, para
usila dianjurkan melakukan olahraga secara teratur. Selain itu, diet teratur
dan bebas gula merupakan hal pokok yang harus dilakukan oleh penderita diabetes
mellitus.
Jika
diruntut lebih dalam, ada beberapa faktor yang menyebabkan diabetes mellitus,
yaitu sebagai berikut :
a.
Genetik atau Faktor
Keturunan
Penderita
diabetes mellitus yang sudah dewasa, lebih dari 50% berasal dari keluarga yang
menderita diabetes mellitus. Sesuai dengan ilmu genetika, bibit diabetes
melitus menggunakan simbol D untuk yang normal dan simbol d untuk yang resesif.
Diabetes mellitus merupakan penyakit yang terpaut kromosom seks.
b.
Virus dan Bakteri
Virus
yang diduga menyebabkan diabetes mellitus adalah rubela, mumps, dan human
coxsackievirus B4. Hasil penelitian menyebutkan bahwa virus dapat menyebabkan
diabetes mellitus melalui mekanisme infeksi sitolitik pada sel beta yang
mengakibatkan destruksi atau kerusakan sel. (Utami, 2003 : 6)
c.
Bahan Toksik atau Beracun
Ada
beberapa bahan toksik yang mampu merusak sel beta secara langsung, yakni
alloxsan, pyrinuron (rodentisda), dan strepozotosin (produk dari sejenis
jamur). Bahan toksik lain berasal dari cassava atau singkong. Singkong
mengandung glikosida sianogenik yang dapat melepaskan sianida sehingga memberi
efek toksik terhadap jaringan tubuh. Penelitian menunjukkan bahwa sianida dapat
menyebabkan kerusakan pankreas yang akhirnya menimbulkan gejala diabetes
mellitus jika disertai dengan kekurangan protein. Karenanya perotein dibutuhkan
dalam proses detoksifikasi sianida.
d.
Nutrisi
Diabetes
mellitus dikenal sebagai penyakit yang berhubungan dengan nutrisi, baik sebagai
faktor penyebab maupun pengobatan. Nutrisi yang berlebihan merupakan faktor
risiko pertama yang diketahi menyebabkan diabetes mellitus. Semakin lama dan
berat obesitas akibat nutrisi berlebihan, semakin besar kemungkinan
terjangkitnya diabetes mellitus.
C. Gejala
Umum Diabetes Mellitus
Gejala
diabetes mellitus sangat bervariasi. Biasanya, gejala diabetes mellitus baru
ditemukan pada saat pemeriksaan penyaring atau pemeriksaan untuk penyakit
selain diabetes. Bisa juga gejala penyakit diabetes mellitus timbul secara
mendadak. Umumnya gejala yang dirasakan diabetesi adalah sering buang air kecil
terutama pada malam hari (poliuria),
sering haus (polidipsia), dan sering
lapar (polifagia). (Utami, 2003 : 7)
Diabetes
mellitus (kencing manis) adalah
sebuah penyakit metabolisme karbohidrat yang disebabkan terganggunya fungsi
pankreas untuk menghasilkan insulin dalam jumlah yang diperlukan. Diet yang
tinggi lemak dan rendah serat pada usia pertengahan dan kegemukan merupakan
faktor pemicu timbulnya diabetes melitus pada kaum dewasa. Penyakit ini ditandai
dengan banyak mengeluarkan air kencing melebihi keadaan normal, sering merasa
haus, gatal-gatal, dan jika terjadi luka sulit disembuhkan. (Hidjrati, 2003 :
73)
2.
Brotowali
Tanaman obat yang digunkan dalam terapi diabetes
mellitus jumlahnya cukup banyak. Salah satu tanaman yang dapat digunakan untuk
mengobati penyakit diabetes mellitus adalah brotowali.
Tanaman herbal Brotowali secara intensif ini banyak
ditemukan di daerah Sumatra seperti Lampung. Disamping itu, penanaman Brotowali
secara intensif juga dapat ditemukan di daerah Serang, Banten. Brotowali
termasuk salah satu tanaman obat keluarga atau toga karena dapat ditanam
dipekarangan rumah. Daam hal ini, toga dapat dirancang di kebun kecil,
pekarangan atau di dalam rumah. (Septiana. 2013)
Brotowali
merupakan tumbuhan yang merambat dengan kulit batang yang berbenjol-benjol atau
berkutil dan mempunyai rasa sangat pahit. Daunnya merupakan daun tunggal tanpa
stipula, berbentuk jantung dengan ujung daun runcing, tepi rata, tulang daun
menjari, ukuran panjang 6-13 cm dan lebar 7-14 cm, berwarna hijau muda dan
halus, tangkai daun panjang 3-11 cm dengan pangkal bengkok dan membesar.
Bunganya kecil berwarna hijau keputihan. (Syukur, C. dan Hernani. 2002: 26)
A. Klasifikasi
Brotowali memiliki nama daerah
seperti andawali (Sunda); antawali (Bali dan Nusa Tenggara);
dan bratawali, antawali, putrowali, atau daun gedel (Jawa). Di daerah lain
brotowali dikenal dengan nama putrawali atau daun gadel. Dalam bahasa Inggris
bratawali disebut bitter grape, dan
dalam bahasa Cina dikenal dengan nama shen
jin teng. (Kresnady.2003:2)
B. Kandungan
Kimia
Secara umum di dalam tanaman brotowali terkandung
berbagai senyawa kimia, anta lain alkaloid, damar lunak, pati, glikosida,
pikroretosid, harsa, zat pahit pikroretin, tinokrisposid, berberin, palmatin,
kolumbin, dan kaokulin atau pikrotoksin. (Kresnady. 2003 : 3-4)
C. Efek
Farmakologis
Berdasarkan
senyawa yang terkandung dalam tanaman brotowali, tercatat ada beberapa
efek farmakologis dari brotowali sehingga dapat menyembuhkan berbagai jenis
penyakit. Brotowali dapat memberikan efek farmatologis yaitu analgesik,
anti-inflamasi, antikoagulan, tonikum, antiperiodikum, dan diuretikum.(Kresnady.2003:4)
D. Bagian
Tanaman Yang Digunakan
Bagian
tanaman yang dugunkan untuk membuat tanaman herbal adalah batang, daun, bunga dan buah. Cara
pengolahannya bisa dengan cara merebus batang
dan airnya diminum setelah disaring dan didinginkan.
3.
Hubungan Antara Brotowali dengan Diabetes
mellitus
Berdasarkan
penelitian, sifat antidiabetik
dalam ekstrak brotowali dilakukan dengan cara mengukur kadar gula darah mencit.
Berdasarkan data itu, ekstrak batang
brotowali bermanfaat untuk mengontrol gula darah dan
mencegah atau menunda terjadinya diabetes melitus. Bagian batangnya juga sering
dimanfaatkan sebagai obat alami. Salah satu khasiat batangnya, yaitu sebagai
penurun kadar gula darah. Pembuktian hal ini sudah dilakukan pada mencit yang diinduksi senyawa aloksan 3% untuk meningkatkan kadar gula darahnya. Efek penurunan gula darahnya
terbukti efektif. Berdasarkan hasil penelitian, pemberian
senyawa dengan dosis 30 mg/kg berat badan efektif menurunkan kadar gula darah
dibandingkan dengan dosis lainnya. (Kresnady, 2003 : 7)
PENUTUP
Dari
beberapa informasi diatas dapat diketahui bahwa dibetes mellitus dalah suatu
jenis penyakit yang disebabkan menurunnya hormon insulin yang diproduksi oleh
kelenjar pankreas. Salah satu cara untuk mengobati penyakit ini dapat dilakukan
dengan cara menggunakan obat herbal berupa batang
brotowali. Tanaman
brotowali mengandung berbagai senyawa kimia, antara lain alkaloid, damar lunak,
pati, glikosida, pikroretosid, harsa, zat pahit pikroretin, tinokrisposid,
berberin, palmatin, kolumbin, dan kaokulin atau pikrotoksin. Brotowali juga
dapat memberikan efek farmatologis yaitu analgesik, anti-inflamasi,
antikoagulan, tonikum, antiperiodikum, dan diuretikum.
Penulis
menyarankan perlu adanya penelitian yang lebih dalam lagi mengenai penyakit
diabetes dan cara penyembuhannya agar nantinya banyak penderita diabetes mellitus
yang dapat sembuh dari penyakit ini.
DAFTAR PUSTAKA
Septiana, Ana.
2012. Penjelasan Seputar Manfaat
Brotowali Untuk Kesehatan.
Hidrajati,
Siti. 2003. Mudah & Murah Menanggulangi Aneka Penyakit. Malang: Agromedia
Pustaka.
Kresnady, Budi.
2003. Khasiat & Manfaat Brotowali si
Pahit yang Menyembuhkan. Jakarta : Agromedia Pustaka
Santosa, Budi. 2012. Diabetes, The
Silent Killer. http://www.medicastore.com/diabetes/.
(diakses 17 Desember 2014)
Raharja, Doni. 2012. Penderita
Diabetes Indonesia Capai 21,3 Juta di Tahun 2030. http://www.suarapembaruan.com/home/penderita-diabetes-indonesia-capai-213-juta-di-tahun-2030/24844.
(diakses 17 Desember 2014)
Syukur, C dan
Hernani. 2002. Budidaya Tanaman Obat
Komersil. Bogor: Penebar Swadaya
Utami, Prapti.2003. Tanaman Obat untuk Mengatasi Diabetes
Mellitus. Tangerang: Agromedia Pustaka.